Rahmawati, Rahmawati and Hikma, Hikma (2022) Pengaruh Suplementasi Tepung Daun Kelor dan HQFS terhadap Kecernaan Serat Kasar dan Fraksi Serat pada Ternak Domba Lokal. Journal of Livestock and Animal Health, 5 (1). pp. 29-35. ISSN 2655-4828
Text
216 - Published Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (3kB) |
Abstract
Daun kelor merupakan salah satu tanaman yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber konsentrat hijau karena mengandung protein kasar, energi, vitamin, mineral yang tinggi dan lengkap, dapat tumbuh semudah menanam singkong. High Quality Feed Supplement (HQFS) adalah gabungan dari beberapa jenis sumber konsentrat kovensional yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan probiotik yang diramu sedemikian rupa untuk memenuhi keseimbangan kebutuhan protein mikroba di rumen maupun untuk sumber protein by pass dipasca rumen untuk ternak induk semang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kecernaan serat kasar (SK) dan fraksi serat (ADF, NDF) pada pakan komplit kering berbasis jerami kangkung sebagai sumber serat dengan suplementasi daun kelor dan HQFS dengan dosis yang berbeda. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Apabila terdapat perbedaan masing-masing perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT. Penelitian ini mengunakan domba ekor tipis jenis kelamin betina dengan bobot 22-26 kg ± 2,16 sebanyak 15 ekor. Perlakuan terdiri dari 5 jenis formulasi ransum yang berbeda yakni A : kontrol, B : 10% HQFS, C : 20% HQFS, D : 10% kelor, E : 20% kelor. Bahan penyusun konsentrat terdiri dari jagung halus, bungkil kedelai, bungkil kopra dan polard. Perbandingan konsentrat : kangkung kering = 60% : 40%. Hasil anova menunjukan bahwa kecernaan SK, NDF dan ADF berbeda nyata antar perlakuan. Setelah dilakukan uji lanjut DMRT antara perlakuan A, E dengan B, C dan D terhadap kecernaan SK, NDF dan ADF berbeda nyata (P<0.05), sedangkan antara perlakuan A dengan E berbeda tidak nyata, antara perlakuan B, C dan D berbeda tidak nyata. Dengan persentase nilai kecernaan SK : 64,1 – 80,9 %, kecernaan NDF : 68.4 – 79,3% dan ADF: 65,7-78,9%. Adapun kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan nilai kecernaan serat kasar dan fraksi serat, formulasi pakan terbaik adalah pakan B (10% HQFS) dan pakan D (10%) tepung daun kelor kering.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Depositing User: | malvin toni |
Date Deposited: | 30 May 2022 01:36 |
Last Modified: | 30 May 2022 01:36 |
URI: | http://repository.ppnp.ac.id/id/eprint/820 |
Actions (login required)
View Item |