Korelasi Mikroorganisme Pelarut Fospat dan Pupuk P dalam Pola SRI-Organik untuk Meningkatkan Mutu Sawah Intensifikasi Serta Produksi Padi

Elita, Nelson and Agustamar, Agustamar and Yulensri, Yulensri (2013) Korelasi Mikroorganisme Pelarut Fospat dan Pupuk P dalam Pola SRI-Organik untuk Meningkatkan Mutu Sawah Intensifikasi Serta Produksi Padi. LUMBUNG, 12 (1). pp. 87-93.

[img] Text
Artikel lumbung 2013.pdf

Download (3MB)

Abstract

Sawah intensifikasi dikelola secara konvensional menggunakan pupuk anorganik tinggi, sehingga terjadi akumulasi hara P. Masalah utama pada hara P adalah kelarutannya yang rendah, residunya menyebabkan lahan menjadi kritis yang mengakibatkan matinya mikroorganisme yang bermanfaat. Metode SRI (The System of Rice Intensification) menggunakan sistem aerobik selama fase vegetatif, memungkinkan mikroorganisme hidup seperti bakteri P. fluorescens, jamur A. niger dan T. harzianum adalah jenis mikroorganisme yang bermanfaat hidup dalam keadaan aerob dan termasuk jenis mikroorganisme pelarut phosfat dapat meningkatkan ketersedian hara P . Penelitian dilakukan 3 tahap yaitu : (1). Formulasi mikroorganisme yang sudah diperbanyak massal dengan media yang sesuai., (2) Mempelajari efektifitas hara P dengan mikroorganisme hasil formulasi dengan metode SRI terhadap peningkatan mutu sawah intensifikasi serta produksi padi, (3). Analisis tanah akhir penelitian Hasil penelitian tahap I media formulasi yang baik untuk P.flourescens adalah gambut dan media formulasi T.harzianum adalah dedak. Jumlah koloni terbanyak dari P.flourescens pada umur 15 hari dan jumlah spora terbanyak pada umur 10 hari. Hasil penelitian tahap II tahun kedua produksi padi adalah 10,44 ton per hektar pada pengaruh utama formulasi mikrooragnisme, sedangkan pengaruh utama pupuk P diperoleh hasil tertinggi yaitu 9,94 ton per hektar. Hasil penelitian tahap III tahun kedua diperoleh terjadi peningkatan P-tersedia dengan pemberian formulasi mikroorganisme (P.flourescens dan T. harzianum) kombinasi perlakuan P1=45 kg/ha P2O5 setara dengan (125 kg/ha SP-36 = 26,3 g/plot SP-36). dan M3B1= Formulasi Mikroorganisme 3 kg ( Formulasi P. fluorescens 1,5 kg dan formulasi T.harzianum 1,5kg) , P-tersedia tertinggi yaitu 21 ppm dan meningkatkan produksi padi sampai 10,4 ton per hektar.

Item Type: Article
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Q Science > QR Microbiology
S Agriculture > SB Plant culture
Depositing User: S.Sos Khairul Hidayat
Date Deposited: 29 May 2023 07:40
Last Modified: 29 May 2023 07:40
URI: http://repository.ppnp.ac.id/id/eprint/1800

Actions (login required)

View Item View Item