MODIFIKASI METODE STERILISASI TERHADAP KEBERHASILAN SUBKULTUR ANGGREK PADA PRAKTIKUM DI LABORATORIUM TEKNIK BENIH DAN PERBANYAKAN TANAMAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

Ghufriati, Ghufriati and Marjulis, Marjulis MODIFIKASI METODE STERILISASI TERHADAP KEBERHASILAN SUBKULTUR ANGGREK PADA PRAKTIKUM DI LABORATORIUM TEKNIK BENIH DAN PERBANYAKAN TANAMAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH. Other. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. (In Press)

[img] Text
STERILISASI SUBKULTUR ANGGREK.pdf

Download (44kB)

Abstract

Anggrek adalah salah satu tanaman hias yang bernilai ekonomis tinggi, banyak penggemar- nya dan harga cenderung stabil. Anggrek memiliki bunga cantik beraneka warna yang merupakan hasil persilangan dari berbagai macam jenis anggrek tersebut. Buah anggrek hasil persilangan hanya bisa dikembangbiakkan secara kultur jaringan. Salah satu rangkaian perkembangbiakkan anggrek secara kultur jaringan adalah subkultur anggrek. Pada kegiatan praktikum subkultur anggek di Laboratorium Teknik Benih dan Perbanyakan Tanaman terjadi kegagalan karena kultur yang ditanam sudah terkontaminan, tapi tidak terlihat jelas. Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Modifikasi Sterilisasi Terhadap Keberhasilan Subkultur Anggrek Pada Praktikum di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh”. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mendapatkan metode sterilisasi yang efektif untuk menghilangkan kontaminan dan agar subkultur anggrek tumbuh dengan baik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, pada bulan Februari 2021 sampai dengan Juni 2021. Metode penelitian adalah Rancangn Acak Lengkap dengan 4 perlakuan 4 ulangan dengan 3 sampel perulangan. Perlakuannya adalah A = kontrol (tanpa sterilisasi), B = Sterilisasi dengan Clorox 0,525% selama 9 menit, C= Sterilisasi dengan Clorox 1,05% selama 6 menit dan D= Sterilisasi dengan Clorox 1,575% selama 3 menit. Adapun parameter pengamatan adalah hari pertama terjadi kontaminasi, jumlah kontaminasi dan jenis kontaminan. Dari hasil penelitian terlihat bahwa perlakuan A (kontrol) terjadi kontaminasi jamur sebanyak 30%, perlakuan B 15 %, perlakuan C 5% dan perlakuan D 0%. Lamanya proses sterilisasi tidak berpengaruh pada hasil, tetapi semakin tinggi jumlah konsentrasi memberikan hasil yang terbaik. Dari hasil tersebut dapat disarankan untuk melakukan sterilisasi subkultur angggrek dengan pemakaian clorx 1,575% selama 3 menit (perlakuan D). Kata kunci : kultur jaringan, subkultur, sterilisasi, kontaminasi

Item Type: Monograph (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Depositing User: S.Sos Khairul Hidayat
Date Deposited: 12 Jan 2022 06:15
Last Modified: 12 Jan 2022 06:15
URI: http://repository.ppnp.ac.id/id/eprint/811

Actions (login required)

View Item View Item