IbM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM PENGELOLAAN PANGAN DI JORONG KANDANG LAMO MENUJU NAGARI PANGAN MANDIRI

Yanti, Rinda and muflihayati, muflihayati (2016) IbM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM PENGELOLAAN PANGAN DI JORONG KANDANG LAMO MENUJU NAGARI PANGAN MANDIRI. LUMBUNG.

[img] Text
Artikel Ilmiah IbM Lumbung 2016.pdf

Download (155kB)

Abstract

Di Jorong Kandang Lamo komoditi ubi kayu adalah produksi hasil pertanian pangan ke dua terbesar setelah padi, sehingga ubi kayu mempunyai potensi sebagai bahan baku yang penting bagi berbagai produk pangan olahan industri. Permasalahan yang ditemui adalah produktivitas ubi kayu relatif rendah, konsekuensinya pendapatan yang diterima oleh rumah tangga juga rendah, yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka. Indikasi ini terlihat dari produktivitas 3-5 ton/ha dan jumlah rumah tangga prasejahtera tergolong tinggi yaitu 72 rumah tangga (BPS, 2014). Lebih lanjut dinyatakan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Lima puluh Kota mencapai 16,19%. Berdasarkan observasi lapang di Nagari Sariklamak tepatnya di Jorong Kandang Lamo, banyak pula dijumpai kelompok masyarakat yang melakukan pengolahan ubi kayu menjadi kerupuk yang umum dikenal dengan sebutan kerupuk ubi laweh (lebar). Jumlah pengrajin kerupuk ubi kayu di Kandang Lamo Nagari Sariklamak adalah 63 orang. Rata-rata produksi ubi yang diolah oleh kelompok penghasil kerupuk ubi tergolong rendah yaitu 300 lembar ubi kayu per hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pembinaan kelompok tani dan mitra pengolahan kerupuk ubi kayu dengan sentuhan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Salah satunya adalah kegiatan IbM dengan perbaikan kualitas pupuk organik dengan pengomposan teknologi mikroorganisme Trichoderma sp dan metode pengelolaan pangan kerupuk ubi kayu menggunakan peralatan modern sesuai standar kesehatan dan keamanan pangan (SNI). Metode yang digunakan adalah metode survei, transformasi pengetahuan & keterampilan, alih teknologi melalui pembinaan/penyuluhan, demonstrasi, pendampingan, dan evaluasi. Hasil penerapan IbM menunjukkan peningkatan motivasi kelompok tani dan mitra untuk menerapkan teknologi pengomposan dan pengolahan kerupuk ubi kayu. Hasil analisis laboratorium terlihat peningkatan kandungan hara makromikro kompos. Hasil olahan kerupuk ubi kayu berdasarkan hasil uji laboratorium juga menunjukkan kandungan protein (7,75 %) lebih tinggi dibandingkan persyaratan SNI. Bantuan teknologi parutan ubi kayu dan peralatan pendukung lainnya mampu meningkatkan produktivitas mitra yaitu 800-1000 lembar kerupuk ubi kayu per hari.

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: Nopan Permana Ok
Date Deposited: 12 Apr 2021 03:58
Last Modified: 12 Apr 2021 03:58
URI: http://repository.ppnp.ac.id/id/eprint/587

Actions (login required)

View Item View Item